Senin, 05 Desember 2011

TERMOKIMIA

ACARA III
TERMOKIMIA

A.  PELAKSANAAN PRAKTIKUM
     Tujuan Praktikum                     : 1. Untuk mempelajari perubahan energy pada reaksi kimia.
2. Untuk mengukur perubahan kalor dengan percobaan sederhana.
     Waktu Praktikum                     : Sabtu, 12 november 2011
Tempat Praktikum                    : Laboratorium Kimia Dasar, Lantai III Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram                                                         
B.  LANDASAN TEORI
                       Termokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan kalor (panas) dalam reaksi kimia. Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Beberapa istilah dalm termokimia yang harus diketahui adalah sistem dan lingkungan. Sistem adalah sekumpulan elemen/unsur yang saling memengaruhi antara satu dengan yang lain. Misalnya tabung reaksi yang berisi larutan yang  bereaksi. Lingkungan adalah segala sesuatu diluar sistem. Hukum Thermo I: “energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, namun hanya bisa diubah menjadi bentuk energi lain”. Hukum ini juga menyatakan bahwa setiap sistem memiliki energi total (yang berasl dari energi kinetik dan energi potensial) yaitu yang disebut dengan U (energi dalam). Nilai absolut U tidak dapat dicari, namun perubahannya dapat dihitung ( ). Energi dalam hanya akan berubah jika ada perubahan dalam kalor (q) dan kerja (w). Seperti kalor, kerja juga merupakan salah satu bentuk energi. Kalor adalah energi yang ditimbulkan karena perubahan suhu. Kerja merupakan energi yang ditimbulkan karena gerakkan atom-atom dalam perpindahan benda. Menurut hukum ini,  = q + w ; w = -p d v. Nilai q positif jika menyerap kalor, negatif jika melepas kalor. Nilai w positif jika lingkungan bekerja terhadap sistem, negatif jika sistem bekerja terhadap lingkungan. Jadi, dapat bernilai positif atau negatif bergantung pada nilai q dan w (Foliatini, 2008: 107-108).
                       Panas dan kerja, keduanya adalah bentuk perpindahan energy ke dalam atau keluar system; maka dapat dibayangkan sebagai energy dalam keadaan singgah. Jika perubahan energy disebabkan kontak mekanik system dengan lingkungannya, maka kerja dilakukan : jika perubahan itu disebabkan oleh kontak kalor (menyebabkan perubahan suhu), maka kalor dipindahkan. Dalam banyak proses, kalor dan keduanya menembus batas system, dan perubahan energy dalam system adalah jumlah dari kedua kontribusi itu. Pernyataan ini disebut hukum pertama termodinamika, yang mempunyai rumus matematika :
                                   E = q + w
       Suatu system dapat dibayangkan mengandung kerja atau kalor, sebab kerja dan kalor keduanya mengacu bukan pada keadaan system, tetapi pada proses yang mengubah suatu keadaan kedalam lainnya. Perubahan keadaan yang sama dari system dapat dilakukan dengan memindahkan kalor ke system tanpa melakukan kerja sehingga : E = q + w. karena q dan w tergantung pada proses tertentu atau (lintasan) yang menghubungkan keadaan, maka mereka bukanlah fungsi keadaan (Oxtoby, 2001: 197-198).
                       Kalor adalah energy yang di transfer atau di alirkan dari suatu zat yang mempunyai perbedaan suhu. Aliran dari kalor meningkatkan energy termal dari suatu benda dan menurunkan energy termal dari benda lainnya. Energy termal merupakan energy kinetic yang di hubungkan dengan gerak acak dari atom-atom molekul. Semakin besar energy termal dari suatu zat maka semakin besar pula pergerakan dari atom-atom atau molekul-molekulnya. Kalor akan berpindah secara spontan dari zat yang lebih panas ke zat yang lebih dingin sampai suhu dari kedua zat sama. Jika kita mengetahui massa dari suatu zat, kalor jenisnya dan perubahan suhu sebelum dan sesudah kalor diberikan maka kita dapat menentukan kalor dari suatu zat dengan rumus:
                                                        q = m . c .
T                         
               Dimana c adalah kalor jenis dari suatu zat, m adalah massa zat dan T adalah perubahan suhu. Suatu tekhnik yang dapat digunakan untuk mengukur nilai dari kalor dalam suatu reaksi kimia atau perubahan fisika disebut kalorimetri didasarkan pada pengukuran perubahan suhu sebagai kalor. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur kalor dalam reaksi kimia disebut calorimeter. Ketika sebuah reaksi eksoterm terjadi kalor diserap dari energy termal dari larutan dan menurunkan suhunya. Perubahan temperature dapat digunakan untuk menghitung besarnya kalor. Kalor yang di serap oleh calorimeter biasanya kecil sehingga dapat diabaikan, dan besar kalor yang dihasilkan dalam reaksi     (q reaksi) sama dengan kalor yang di serap (q larutan). Karena energy tidak bias di ciptakan dan di musnahkan dalam reaksi kimia. q reaksi + q larutan sama dengan nol dan q reaksi sama dengan q larutan (Robinson, 1997 : 118-121).
                       Dengan membandingkan perubahan termokimia yang berlangsung selama beberapa reaksi menunjukkan adanya perbedaan entalpi yang sangat luas pada reaksi yang berbeda. Perbedaan ini dapat dijelaskan dengan memperhatikan kesetabilan dari molekul-molekul reaktan dan produk. Sebagian besar reaksi kimia melibatkan pembentukan dan pemutusan ikatan, sehingga sifat termokimia dari suatu reaksi dapat diperkirakan dari data energy ikatan dan kesetabilan dari molekul-molekul yang terlibat dalam reaksi tersebut. Dalam banyak kasus entalpi dapat diperkirakan dari energy ikatan rata-rata. Karena energy selalu diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dan pembentukan ikatan kimia selalu disertai dengan pelepasan jumlah energy, entalpi suatu reaksi dapat diperkirakan dengan menghitung total energy yang diperlukan untuk memutuskan ikatan dan jumlah energy yang dilepaskan pada pembentukan ikatan dalam reaksi tersebut dan mencatat semua perubahan energy yang berkaitan (chang, 2004 : 279).
          
C. ALAT DAN BAHAN
     1. Alat Praktikum
·      Buret 50 ml
·      Corong
·      Gelas Arloji
·      Gelas Kimia 250 ml
·      Gelas Ukur 50 ml
·      Gelas Ukur 100 ml
·      Hot Plate
·      Klem
·      Pipet Tetes
·      Statif
·      Stopwatch
·      Termometer
·      Tiang Statif
·      Timbangan Analitik
2. Bahan Praktikum :  
·      Aquades (H2O)
·      Larutan Asam Klorida (HCl) 2 M
·      Larutan Natrium Hidroksida (NaOH) 2,05 M
·      Larutan Tembaga (II) Sulfat (CuSO4) 0,5 M
·      Padatan Seng (Zn)

D. CARA KERJA
      1. Penentuan Terapan Kalorimeter
a.       Dimasukkan 40 cm3 air kedalam kalorimeter dengan buret, catat suhunya.
b.      Dipanaskan 40 cm3 air dalam gelas kimia ± 25-30 derajat di suhu kamar, catat suhunya.
c.       Dicampurkan air panas kedalam kalorimeter, aduk selama 10 menit selang 1 menit setelah pencampuran.
      2. Penentuan Kalor reaksi zn (S) + CuSO4 (aq)
a.       Dimasukkan 20 cm3 larutan 0.5 M CuSO4 kedalam kalorimeter.
b.      Catat suhu selama 2 menit dengan selang waktu ½ menit.
c.       Timbang dengan teliti 3-3.10 gr padatan zn (Ar Zn= 65.5).
d.      Dimasukkan padatan zn kedalam larutan CuSO4 atau kalorimeter.
e.       Catat suhu selang waktu 1 menit setelah pencampuran selama 10 menit.
3. Penentuan kaor pelarutan etanol dalam air
a.        Dimasukkan 18 cm3 air kedalam kalorimeter dengan menggunakan gelas ukur.
b.      Diukur suhu air dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu ½ menit.
c.       Diukur suhu etanol dalam buret, dimasukkan dengan tepat 29 cm3 etanol ke dalam gelas kimia menggunakan buret.
d.      Dikocok campuran dalam kalorimeter, dicatat suhu selama 4 menit dengan selang waktu ½ menit.
4. Penentuan kalor penetralan Hcl dan NaOH
a.       Dimasukkan 20 cm3 HCl 2 M ke dalam kalorimeter. Suhu HCl .
b.      Diiukur 20 cm3 NaOH 2.05 M, dicatat suhu (atur sedemikian rupa hingga suhunya sama dengan suhu HCl).
c.       Dicampurkan basa ini kedalam kalorimeter dan catat suhu campurkan selama 5 menit dengan selang waktu ½ menit.

E. HASIL PENGAMATAN
No
Prosedur Percobaan
Hasil Pengamatan
1
Penentuan Tetapan Kalorimeter
Dimasukkan 40 ml aquades ke dalam kalorimeter dengan gelas ukur, kemudian dicatat suhunya.
Dipanaskan 40 ml aquades dalam gelas kimia ± 20C di atas suhu kamar, dicatat suhunya.
Dicampurkan aquades yang sudah dipanaskan ke dalam kalorimeter, dikocok atau diaduk, kemudian diamati suhunya selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit setelah pencampuran.

Tair dingin = 30 C
Tair panas = 45 C
T1 = 38 C
T2 = 38
C
T3 = 3
7 C
T4 = 3
7 C
T5 = 3
7 C
T6 = 3
6 C
T7 = 3
6 C
T8 = 3
6 C
T9 = 3
6 C
T10 =3
5 C
2
Dimasukkan 20 ml larutan CuSO4 0,5 M ke dalam kalorimeter.
Dicatat suhu selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
Ditimbang dengan teliti 3-3,10 gram padatan Zn (Ar Zn = 65,5)
Dimasukkan padatan Zn ke dalam larutan CuSO4 di dalam kalorimeter.
Dicatat suhu selama 10 menit selang waktu 1 menit setelah pencampuran.
T CuSO4
T1 = 31 C
T2 =
32 C
T3 =
33 C
T4 =
34 C
Berat Zn = 3,0
5 gr
T CuSO4+Zn
T1 = 38 C
T2 = 41 C
T3 = 43,5 C
T4 = 44,5 C
T5 =
45 C
T6 =
44,5 C
T7 =
45,5 C
T8 =
42,5 C
T9 =
42 C
T10 =
41 C
-       Warna awal CuSO4 adalah biru.
-       Setelah CuSO4 dicampur Zn warna larutan menjadi hitam keabuan dan berkeruh, di dalam larutan terbentuk endapan.
3
a. Dimasukkan 18 ml aquades ke dalam kalorimeter menggunakan gelas ukur.
Diukur suhu aquades dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
Diukur suhu etanol dalam buret, dimasukkan dengan tepat 29 ml etanol ke dalam kalorimeter.
Dikocok campuran dalam kalorimeter, dicatat suhu selama 4 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
T1 = 25 C
T2 = 2
8 C
T3 =
31 C
T4 =
30 C
Tetanol = 29C
Taquades+etanol
T1 =28 C
T2 =26 C
T3 =25 C
T4 =27 C
T5 =25 C
T6 =25 C
T7 =26 C
T8 =27 C

b. Dimasukkan 27 ml aquades ke dalam kalorimeter menggunakan gelas ukur.
Diukur suhu aquades dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
Diukur suhu etanol dalam buret, dimasukkan dengan tepat 19,3 ml etanol ke dalam kalorimeter.
Dikocok campuran dalam kalorimeter, dicatat suhu selama 4 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
TA aquades
T1 = 28 C
T2 =
30 C
T3 =
31 C
T4 =
32 C
Tetanol = 29C
Taquades+etanol
T1 =35 C
T2 =36 C
T3 =35 C
T4 =35 C
T5 =34 C
T6 =35 C
T7 =34 C
T8 =35 C

c.  Dimasukkan 36 ml aquades ke dalam kalorimeter menggunakan gelas ukur.
Diukur suhu aquades dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
Diukur suhu etanol dalam buret, dimasukkan dengan tepat 14,5 ml etanol ke dalam kalorimeter.
Dikocok campuran dalam kalorimeter, dicatat suhu selama 4 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
TA aquades
T1 = 29 C
T2 = 2
9 C
T3 = 2
9 C
T4 =
30 C
Tetanol = 29C
Taquades+etanol
T1 =35 C
T2 =34 C
T3 =34 C
T4 =34 C
T5 =34 C
T6 =34 C
T7 =33 C
T8 =33 C

d. Dimasukkan 36 ml aquades ke dalam kalorimeter menggunakan gelas ukur.
Diukur suhu aquades dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
Diukur suhu etanol dalam buret, dimasukkan dengan tepat 11,6 ml etanol ke dalam kalorimeter.
Dikocok campuran dalam kalorimeter, dicatat suhu selama 4 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
TA aquades
T1 = 27 C
T2 =
28 C
T3 = 28
C
T4 = 2
6 C
Tetanol = 29C
Taquades+etanol
T1 =36 C
T2 =37 C
T3 =37 C
T4 =38 C
T5 =36 C
T6 =37 C
T7 =37 C
T8 =37 C

e.  Dimasukkan 36 ml aquades ke dalam kalorimeter menggunakan gelas ukur.
Diukur suhu aquades dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
Diukur suhu etanol dalam buret, dimasukkan dengan tepat 5,8 ml etanol ke dalam kalorimeter.
Dikocok campuran dalam kalorimeter, dicatat suhu selama 4 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
TA aquades
T1 = 31 C
T2 =
31 C
T3 =
30 C
T4 =
30 C
Tetanol = 29C
Taquades+etanol
T1 =34 C
T2 =33 C
T3 =33 C
T4 =33 C
T5 =33 C
T6 =33 C
T7 =33 C
T8 =33 C

f. Dimasukkan 45 ml aquades ke dalam kalorimeter menggunakan gelas ukur.
Diukur suhu aquades dalam kalorimeter selama 2 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
Diukur suhu etanol dalam buret, dimasukkan dengan tepat 4,8 ml etanol ke dalam kalorimeter.
Dikocok campuran dalam kalorimeter, dicatat suhu selama 4 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
TA aquades
T1 = 29 C
T2 =
30 C
T3 =
30 C
T4 =
30 C
Tetanol = 29C
Taquades+etanol
T1 =32 C
T2 =31 C
T3 =31 C
T4 =31 C
T5 =31 C
T6 =31 C
T7 =31 C
T8 =31 C
4
Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH
Dimasukkan 20 ml HCl 2 M ke dalam kalorimeter.
Dicatat kedudukan termometer.
Diukur 20 ml NaOH 2,05 M, dicatat suhunya (diatur sedemikian rupa sehingga suhunya sama dengan suhunya HCl).
Dicampur HCl dan NaOH ke dalam kalorimeter dan dicatat suhunya selama 5 menit dengan selang waktu 1/2 menit.
T HCl = 31 C
T NaOH = 31 C
T HCl+NaOH
T1 = 38 C
T2 = 38 C
T3 = 38 C
T4 = 38,1 C
T5 = 38,1 C
T6 = 38,1 C
T7 = 38 C
T8 = 38 C
T9 = 37,9 C
T10= 37,9 C
-       Terjadi perubahan warna dari bening menjadi keruh.


               F. ANALISIS DATA
     1.   Persamaan Reaksi
·      H2O (l)  → H2(q) + ½ O2(q)
·      Zn (s)  + CuSO4 (aq)  → ZnSO4(aq) + Cu(S)
·      C2H5OH(l)  + H2O(l) → C2H5OH (aq) + H2O(l)
·      HCl(aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O(l)
      2.   Perhitungan
a.    Penentuan Tetapan Kalorimeter
·         T0 = Suhu awal air dingin =  300C
=  300C + 273 = 303 k
·         Tt  = Suhu awal air panas =  450C
=  450C + 273 = 318 k
·         TR = Suhu akhir campuran / Suhu Rata-rata
T1 = 380C = 311 K
T2 = 380C = 311 K
T3 = 370C = 310 K
T4 = 370C = 310 K
T5 = 370C = 310 K
T6 = 360C = 309 K
T7 = 360C = 309 K
T8 = 360C = 309 K
T9 = 360C = 309 K
T10 = 350C = 308 K
TR        =
                              =
                              =
=309,6 K
·         Suhu yang diserap Kalorimeter (
      =  -
            = 318 K – 303 K
            = 15 K
·         Kenaikan Suhu Air Dingin (
                   =  -
= 309,6 K – 303 K
= 6,6 K
·         Penurunan Suhu Aquades Panas (
                        = 309,6 – 318
= -8,4 K
Diketahui:       Paquades                   = 1 gr/cm3
Vaquades                  = 40 ml
            maquades =  . V
                                    = 1 gr/cm3 . 40 ml
= 40 gr
                                    caquades                   = 4,2 J/g.K
·         Kalor yang diserap aquades dingin (q1 )
q1 = m . c .
            = 40 gram . 4,2 J/g.K . 6,6 k
            =1108,8 J
·         Kalor yang diserap aquades panas (q2 )
q2 = m . c .
            = 40 gram . 4,2 J/g.K . (-8,4) K
            = -1411,2 J
·         Kalor yang diserap kalorimeter (q3 )
q=
= 1411,2 J – 1108,8 J
= 302,4 Joule
·         Tetapan kalorimeter  ( K )
=
                   =
= 20,16 J/K
Grafik pencampuran aquades panas / dingin
b.    Penentuan Kalor Reaksi Zn(s) + CuSO4(aq)
                          + S                   +
·         Suhu Rata-rata CuSO4 (Ta)
T1 = 31  = 304 K
            T2 = 32  = 305 K
            T3 = 33  = 306 K
            T4 = 34  = 307 K
            Ta =
              =
                  =
      = 305,5 K
·         Suhu Rata–rata Campuran
T1 = 380C      = 311 K
T2 = 410C      = 314 K
T3 = 43,50C   = 316,5 K
T4 = 44,50C   = 317,5 K
T5 = 450C      = 318 K
T6 = 44,50C   = 317,5 K
T7 = 45,50C   = 318,5 K
T8 = 42,50C   = 315,5 K
T9 = 420C      = 315 K
T10 = 410C     = 314 K
Tb         =

          =
                        =
= 315,75 K
·               =  -
            = 315,785 K – 305,5 K
            = 10,25 K
·         Kalor yang diserap kalorimeter ( q4 )
            q4            = k .
            = 20,16 J/K . 10,25 K
            = 206,64 Joule
     Zn(s)     +     CuSO4(aq)                                  ZnSO4(aq)       +      Cu(s)
  Mula-mula     :   0,047                        0,01                          -                     -
  Bereaksi        :    0,01                         0,01                        0,01               0,01
  Setimbang     :   0,037                       -                               0,01               0,01




·        n  Zn =
           =
           = 0,047 mol
·         n CuSO4        = M .V
            = 0,5 M .  0,02 L
            = 0,01 mol
·        massa ZnSO4 = n ZnSO4 Setimbang x Mr ZnSO4
= 0,01 x 161,5
= 1,165 gram
·         Kalor yang diserap larutan (q5)
                    = m ZnSO4 . c. T
= 1,165 gram . 1,14 J/g.K . 10,25 K
= 18,871 joule
·         Kalor yang dihasilkan reaksi (q6)
            q6                            =
                        = 206,64 J + 18,871 J
                        = 225,511 joule
·         Entalpi reaksi  ( r)
                             =  
=
= 5637,775 J/mol
c.    Penentuan kalor pelarutan etanol dalam aquades

1.      18  aquades + 29  etanol
·         Suhu Rata-rata  aquades
T1 = 25  = 298 K
T2 = 28  = 301 K
T3 = 31  = 304 K
T4 = 30  = 303 K
TAquades       =
                       =
              =
      = 301,5 K
·         Suhu Etanol
              =  + 273 = 301 K
·                     =
     =
     =
= 301,75 K

·         ��uhu Rata-rata campuran ( )
T1 = 28  = 301 K
T2 = 26  = 299 K
T3 = 25  = 298 K
T4 = 27  = 300 K
T5 = 25  = 298 K
T6 = 25  = 298 K
T7 = 26  = 299 K
T8 = 27  = 300 K
      =
                  =
              =
= 299,125 K
·            =
       = 299,125 K – 301,75 K
       = -2,625 K
·         Kalor yang diserap aquades (q7)
PAquades                  = 1 gr/cm3
Vaquades             = 18 ml
caquades                   = 4,2 J/g.K
maquades                  = P. V
                        = 1 gr/cm3 . 18 ml
                        = 18 gram
q7                            = m. c.
                        = 18 gram . 4,2 J/g.K . (-2,625) K
                        =-198,45 Joule
·         Kalor yang diserap etanol (q8)
Petanol                     = 0,793 gr/cm3
Vetanol               = 29 ml
Cetanol                    = 1,92 J/g.K
Metanol                   = P. V
                        = 0,793 gr/cm3 . 29 ml
                        =  21,431 gram
q7                            = m. c.
                        = 21.431 gram . 1,92 J/g.K . (-2,625) K
                        = -108,012 Joule
·         Kalor yang diserap calorimeter (q9)
q9                            = k .
                        =20,16 J/K . (-2,625) K
                        = 52,92 Joule

·         Kalor yang dihasilkan pada pelarutan ( )
q10                          =
            = 52,92 J + 108,012 J +198,45 J
            = 352,382 Joule
·         Entalpi ( )
Massa etanol   =  21,431 gram
Mr etanol         =  46
n etanol            
                   = 
                                    =  0,466 mol
              =
=
=  771,206 J/mol
2.      27  aquades + 19,3  etanol
·         Suhu Rata-rata aquades (Taquades)
T1 = 28  = 301 K
            T 2= 30  = 303 K
            T3 = 31  = 304 K
            T4 = 32  = 305 K
            TAquades  =
  =
                 =
                 = 303,25 K

·         Suhu etanol
TEtanol   = 290 C = 302 K
∆Tm    =
=
 
= 302,625 K
·         Suhu Rata-rata campuran  (∆TA)
T1 = 35      = 308 K
            T2 = 36      = 309 K
            T 3 = 35     = 308 K
            T 4  = 35    = 308 K
            T 5 =  34    = 307 K
            T 6 =  35    = 308 K
            T 7 = 34      = 307 K
            T 8 =  35    = 308 K
∆TA        =
                        =
                        =
                        = 307,875 K
      = ∆T4 - ∆Tm
= 307,875 – 302,625 K
   = 5,25 K
·         Kalor yang di serap air ( )
PAquades                  = 1 gr/cm3
Vaquades             = 27 ml
caquades                   = 4,2 J/g.K
maquades                  = P. V
                        = 1 gr/cm3 . 27 ml
                        = 27 gram
q                          = m. c.
          = 27 gram . 4,2 J/g.K  .  5,25 K
                        = -595,35 Joule
·         Karol yang di serap etanol ( )
Petanol                     = 0,793 gr/cm3
Vetanol               = 19,3 ml
Cetanol                    = 1,92 J/g.K
metanol                    = P. V
                        = 0,793 gr/cm3 . 19,3 ml
                        =  15,305 gram
q                                          = m. c.
                        =  15,305 gram . 1,92 J/g.K . 5,25 K
                        =-154,273 Joule
·         Kalor yang di serap kolorimeter ( )
q9                            = k . ∆
= 20,16 . 5,25 J
= 105,84 Joule
·         Kalor yang di hasilkan pada pelarutan ( )
q10                          =  
                        = 105,84 J + 154,273 J + 595,35 J
                        = 855,463 joule
·         Entalpi ( H2)
Massa etanol   =  15,305 gram
Mr etanol         =  46
n   etanol         =   
                        = 
                        =  0,333 mol

                 =
                                                =
= 2568,958 J/mol
3.         36 cm 3 aquades + 14, 5 cm 3 etanol
·         Suhu Rata-rata Aquades
T1  = 29  = 302 K
T2   = 29  = 302 K
T3   = 29  = 302 K
T4  = 30  = 303 K
Taquades =
=
=  
= 302,25 K
·         Suhu etanol
             = 2 C = 302 K
                 =
                        =
= 302,125 K
·         Suhu Rata-rata Campuran ( TA)
T1 = 35      = 308 K
            T2 = 34      = 307 K
            T 3 = 34     = 307 K
            T 4  = 34    = 307 K
            T 5 =  34    = 307 K
            T 6 = 34     = 307 K
            T 7 = 33     = 306 K
            T 8 = 33    = 306 K
∆TA        =
=
=
= 306,875 K
      = ∆TA - ∆Tm
= 306,875 K – 302,125 K
= 4,75 K
·         Kalor yang di serap aquades ( )
PAquades                = 1 gr/cm3
Vaquades             = 36 ml
caquades                  = 4,2 J/g.K
maquades                = P. V
                        = 1 gr/cm3 . 36 ml
                        = 36 gram
            q                          = m. c.
            = 36 gram . 4,2 J/g.K  .  4,75 K
                        = 718,2 Joule
·         Karol yang di serap etanol ( )
Petanol                     = 0,793 gr/cm3
Vetanol               = 14,5 ml
Cetanol                    = 1,92 J/g.K
metanol                    = P. V
                        = 0,793 gr/cm3 . 14,5 ml
                        = 11,499 gram
q                          = m. c.
                        = 11,499 gram . 1,92 J/g.K . 4,75 K
                        = 104,866 Joule
·         Kalor yang di serap kolorimeter ( )
q9                            = k . ∆
= 20,16 . 4,75 J
= 95,76 Joule
·         Kalor yang di hasilkan pada pelarutan ( )
q10                          =  
                        = 95,76 J + 104,866 J + 718,2 J
                        = 918,826 joule
·         Entalpi ( H3)
Massa   etanol =  11,499 gram
Mr   etanol       =  46
n   etanol         =   
                   = 
                        =  0,25 mol
                 =
                                                =
= 3675,304 J/mol 
4.         36 cm3 aquades + 11, 6 cm3 etanol
T = 27  = 300 K
T2   = 28  = 301 K
T = 28  = 301 K
T4   = 26  = 299 K

Tidak ada komentar:

Posting Komentar